Wednesday 29 October 2008

Abang Tidak Memilih Mama Maupun Papa...

Paman! abang jadi bingung. Usia abang sekarang 8 tahun dan baru duduk di kelas 3 SD. Kenapa abang sudah harus menghadapi masalah seperti ini ya. Papa sama mama sedang cekcok dan berencana untuk pisah. Mama sudah menggugat minta cerai di pengadilan, dan papa juga sepertinya akan menyetujui permintaan mama. Bagaimana masa depan abang dan kakak nanti ya paman!.

Abang dan Kakak sekarang diperebutkan oleh mereka berdua. Keduanya merasa paling berhak atas abang dan kakak yang sekarang duduk dikelas 4 SD di sekolah yang sama dengan Abang. Bahkan mereka sama-sama merasa paling becus mengurus kami. Padahal, nyatanya mereka berdua justru telah membuat kami bingung dan membuat kami terlantar secara lahir dan batin.

Sekarang papa dan mama sudah pisah rumah. Setengah memaksa, papa mengajak abang untuk ikut bersamanya. Kakak juga demikian, mau tidak mau harus ikut mama. Abang dan kakak sekarang dipisahkan oleh ego mereka berdua.

Abang dan kakak hanya bisa bertemu ketika di sekolahan, karena kami sama-sama masuk siang. Tanpa sepengetahuan mama dan papa, kami saling melepas kangen disekolah sambil menyesali pertengkaran mereka berdua. Abang ingin mama dan papa tetap akur, sayang sama kakak, sayang sama abang dan kami hidup dalam keluarga yang bahagia, sakinah, mawaddah dan penuh rahmat dari Allah SWT.

Tolong sampaikan kepada papa dan mama yang paman! Abang dan kakak nggak menuntut apa-apa dari papa dan mama kok. Kami hanya ingin mereka akur dan memperhatikan masa depan kami berdua, bukan egonya.

Paman! Abang nggak mau jadi rebutan mama sama papa. Seharusnya mereka sadar, mereka adalah orang tua kandung abang, yang melahirkan abang dan yang membesarkan abang sampai sekarang. Kenapa mereka harus takut kehilangan abang, karena sampai kapanpun abang adalah anak mereka bedua.

Kini abang sudah bulat membuat keputusan. Abang tidak akan ikut siapa-siapa, baik mama maupun papa. Abang juga sudah tidak bisa berharap banyak dari kduanya. Abang memutuskan untuk pindah sekolah dan tinggal besama mbah. Keputusan ini abang ambil demi menjaga agar mama dan papa tidak memperebutkan aku terus. Tapi abang tetap tidak tahu, bagaimana dengan nasib kakak nantinya.

Paman! tolonglah beri pengertian kepada mama dan papa. Abang sayang mereka bedua. Jika kapal yang kami naiki pecah, tentu kami akan becerai berai. Abang sungguh tidak menyesal menjadi anak mereka. Yang abang sesalkan justu kenapa mama dan papa menjadi berlawanan arah.

Paman! Jaga keluarga paman ya, jangan seperti mama sama papa. Adek masih kecil, kasihan kalo harus merasakan seperti yang abang rasakan ini.

Paman! abang kangen kakak, abang kangen mama. Hari ini abang terpaksa masuk sekolah dengan baju kotor dan tidak di setrika karena papa tidak mencuci seragam abang semalam...

(Sebuah curahan hati seorang pria kecil. Dia mengungkapkannya dengan hati. Aku tersentuh mendengarnya. Ego orang tua terkadang membunuh nilai kasih sayang dan cinta. Tanpa mempedulikan masa depan anaknya).....

No comments:

New Entri

Lai Ba Ju

Jam 06.45 WIB, bel sekolah SD Impian baru saja dibunyikan. Para siswa dan siswi dari kelas 1 hingga kelas 6 segera berbaris didepan kelas m...