Wednesday 11 February 2009

Nasib Supir Bus Pemprov Kepri (2-habis)


Gaji THL Dinaikkan Menjadi Rp1,25 juta

Keluh-kesah Paranto (53) dan parasupr bus very important person (VIP) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri yang diberitakan di Sijori mandiri edisi, Selasa (10/2), membuat para pejabat Pempov Kepri, takterkecuali Gubernur Kepri Ismeth Abdullah seperti terbangun dari mimpi panjang. Mereka terkejut dan baru sadar jika supir yang kerap mereka suruh, bahkan mungkun menyupirinya itu ternyata memperoleh gaji yang kurang layak.

Salah satu pejabat yang mengaku terkejut dan tidak tahu para supir Pemprov Kepri digaji rendah adalah Kepala Biro Umum Irmansyah. Pria yang baru sekitar satu bulan menjabat Kepala Biro Umum Kepri itu bahkan mengaku sempat ditegur Gubernur Ismeth Abdullah soal rendahnya kesejahteraan para spir dilingkup Pemprov Kepri.
Ismeth langsung memerintahkan Irmansyah agar memerhatikan nasib para supir tersebut dengan menakkangaji dan memberikan tunjangan lainnya. "Karena berita itu, beliau tadi menegur saya dan meminta agar memerhatikan nasib para supir. Itu suatu bentukkepedulian Gubernur kepadapegawainya, beliau kan tidak tahu sampai masalah gaji seperti itu," ujar Irmansyah saat dijumpai diruag kerjanya.
Sesuai perintah Gubernur, Irmansyah langsung menaikkan gaji para supir bus milik pemprov Kepri secara drastis, dari Rp815 ribu per bulan menjadi Rp1,25 juta per bulan. Gaji baru tersebut berlaku mulai bulan ini. Selain kenaikan gaji, para supir juga akan mendapat makan pagi dan makan siang, sama dengan pegawai lainya.

"Mulai bulan ini gaji PHL naik menjadi Rp1.250 ribu per bulan. Mereka juga akan mendapat sarapan pagi dan makan siang. Sama dengan pegawai lain di Biro Umum. Sebelumnya, gaji PHL memang Rp815 ribu dan ditambah sekali sarapan pagi saja." ujar mantan kepala Biro Humas dan Protokol itu.
Menurut Irmansyah, gaji para THL, sesuai Peraruran Menteri Dalam Negeri (Permendagri) disesuaikan dengan Upah Minimum Kota (UMK) dimasing-masing daerah. Dan Rp815 ribu sebelunya adalah sudah sesuai dengan UMK Tanjungpinang. Namun, Pemprov Kepri juga tetap memperhatikan nasib supir dari sisi lainya, termasuk kesejahteraan. Disamping itu, para supir juga mendapatkan pakaian dinas dalam bekerja, serta bantuan untuk setiap hari-har besar, seperti lebaran dan puasa.

Irmansyah mengakui kerja supir memang berat, terutama jika sedang padat kegiatan. Namun menurutnya tidak setiap hari dalam sebulan selama 24 jam para supir bekerja.
"Mereka tidak kerja tidak 24 jam. Namun kapan saja mereka dibutuhkan memang harus siap. Temporer lah, kalau lagi sepi, mereka banyak nganggur. Tapi kalau lagi padat, mereka memang harus kerja ekstra," kata Irmansyah.

Meski telah memutuskan bahwa gaji THL dinaikkan menjadi Rp1.250 ribu per bulan. Namun Irmansyah belum mengetahui bisa atau tidak para supir bus VIP tersebut diangkat menjadi PTT. Karena, menurutnya pengangkatan PTT sangat tergantung dengan formasi, kebutuhan dan ketersediaan anggaran di Pemprov.

Sementara itu, Paranto (53) dan Jamianto (50) sumringah mendengar gajinya mulai tahun ini akan dinaikkan menjadi Rp1,25 juta per bulan, plus mendapat sarapan pagi dan makan siang, karena memang itulah salah satu yang dia harapkan. Namun demikian, dia tetap berharap agar statusnya yang masih Tenaga Harian Lepas (THL) dan tidak jelas sampai kapan, agar segera diangkat menjadi PTT.

"Saya bersyukur jika ternyata tahun ini gaji para THL naik menjadi Rp1.250 ribu plus mendapat makan pagi dan siang. Tapi kita tetap berharap agar bisa diangkat menjadi PTT. Kalau sudah PTT, jadi status kita kan udah nggak ngambang lagi. Artnya kita punya pegangan. Terus terang mas, kerja kita ini beresiko dan memikul tanggungjawab yang besar, karena yang kita bawa adalah orang-orang penting. Tidak hanya keselamatan mereka saja, tapi juga kenyamanan mereka selama dalam perjalanan," kata Paranto.

No comments:

New Entri

Lai Ba Ju

Jam 06.45 WIB, bel sekolah SD Impian baru saja dibunyikan. Para siswa dan siswi dari kelas 1 hingga kelas 6 segera berbaris didepan kelas m...